Tatajiwa Suarakan Kepedulian Lingkungan Lewat Lagu “Timur Terluka”

Band pop balada asal Bogor, Tatajiwa, kembali menegaskan idealisme dan kepedulian sosial mereka lewat rilisan terbaru berjudul “Timur Terluka”. Lagu ini menjadi bentuk keresahan sekaligus seruan mereka terhadap kerusakan lingkungan dan ketimpangan sosial yang terjadi di kawasan timur Indonesia.

Seruan dari Timur

Lewat “Timur Terluka”, Tatajiwa mencoba menghadirkan perspektif yang lebih dalam tentang kondisi alam dan masyarakat Indonesia bagian timur. Dengan nuansa musik yang gelap dan emosional, lagu ini menyuarakan luka yang lahir dari eksploitasi sumber daya alam, kerusakan laut, serta hilangnya keindahan yang dulu menjadi kebanggaan wilayah tersebut.

“TANAH MUTIARA HITAMKU TERLUKA SANGAT PERIH / SETELAH KAU KURAS LOGAM MULIA / KINI NIKEL YANG DITUJU” — potongan lirik ini menjadi gambaran nyata kepedihan yang ingin disampaikan Tatajiwa. Mereka menyoroti bagaimana keserakahan manusia telah merusak alam, mencemari laut, dan memaksa banyak makhluk kehilangan habitatnya.

Musik yang jadi suara perlawanan

Tatajiwa mengemas pesan berat ini dengan aransemen yang emosional dan atmosferik, membangun suasana sendu sekaligus tegas. Lagu ini bukan sekadar karya musik, tetapi juga seruan moral bagi masyarakat untuk kembali menumbuhkan empati terhadap bumi dan sesama.

“Timur Terluka adalah cara kami berteriak, tapi dengan nada,” ujar Tatajiwa. “Kami ingin mengingatkan bahwa alam dan manusia di timur Indonesia juga bagian dari kita. Saat mereka terluka, seharusnya kita pun ikut merasakan.”

Harapan untuk perubahan

Melalui lagu ini, Tatajiwa berharap pendengar tak hanya menikmati musiknya, tapi juga merenungkan pesan yang disampaikan. Lagu ini diharapkan bisa menjadi pengingat agar masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap isu lingkungan dan keadilan sosial.

Video musik “Timur Terluka” kini sudah dapat disaksikan di kanal YouTube resmi @tatajiwa_music, sementara lagunya telah tersedia di berbagai platform streaming digital.

Scroll to Top