Stevan Pasaribu Hadirkan Kedewasaan dan Ketulusan Baru dalam “Beri Aku Kesempatan”

Sebuah Balada Tentang Ketulusan yang Tak Lekang oleh Waktu

Dalam perjalanan panjang musik Indonesia, tak banyak penyanyi muda yang mampu menjaga kejujuran rasa di tengah arus industri yang serba cepat. Stevan Pasaribu, lewat karya terbarunya “Beri Aku Kesempatan”, membuktikan bahwa balada cinta masih memiliki tempat istimewa — bukan hanya di telinga, tapi di hati para pendengarnya.

Dirilis pada 29 Oktober 2025 melalui Musica Studios, lagu ini merupakan hasil kolaborasi Arlan Djoewarsa dan Adrian Martadinata, dua nama yang tak asing dalam dunia musik pop Indonesia. Mereka dikenal lewat karya-karya yang penuh emosi dan struktur musikal yang halus, dan “Beri Aku Kesempatan” menjadi kelanjutan dari tradisi itu — menghadirkan pop balada yang lembut, tenang, namun sarat dengan kedalaman makna.

Kedewasaan yang Tumbuh dari Kesederhanaan

Stevan menyampaikan, “Lewat lagu ini, aku ingin mengingatkan bahwa cinta bukan tentang siapa yang datang paling cepat, tapi siapa yang tetap tinggal. Kadang, jawabannya ada di orang yang selalu ada di sekitarmu.”
Kalimat ini mencerminkan filosofi sederhana yang sudah jarang ditemui dalam musik pop masa kini: bahwa cinta bukan tentang euforia, tapi tentang kehadiran.

Lagu ini dibuka dengan permainan piano lembut yang segera membawa pendengar pada suasana reflektif. Vokal Stevan masuk dengan penuh perasaan, diiringi orkestra halus yang semakin menebalkan nuansa emosionalnya. Tak ada kemegahan berlebihan — hanya harmoni yang jujur antara lirik, melodi, dan vokal.

Potongan lirik “Beri aku kesempatan, untuk membuktikan, ku mampu bahagiakan, kau yang layak diperjuangkan” menjadi pusat gravitasi lagu ini. Di sini, Stevan bukan sekadar menyanyikan cinta, tapi mengakuinya dengan rendah hati. Ada ketenangan yang lahir dari penerimaan, dan ada ketulusan yang terasa dari setiap not yang ia nyanyikan.

Balada Modern yang Menyentuh Jiwa

“Beri Aku Kesempatan” membawa kita kembali ke era ketika lagu cinta tak hanya menjadi hiburan, tapi juga medium perenungan. Di tangan Stevan, lagu ini tidak terdengar kuno, melainkan modern dengan jiwa klasik — perpaduan yang langka di generasi musik saat ini. Aransemen yang dikerjakan dengan rapi memadukan elemen-elemen pop ballad konvensional dengan sentuhan produksi modern yang hangat dan berlapis.

Suara Stevan sendiri, yang semakin matang sejak debutnya beberapa tahun lalu, menjadi jantung utama dari lagu ini. Ia tidak berusaha membuktikan kemampuan vokalnya lewat teknik yang berlebihan, tapi justru memilih menyampaikan perasaan dengan cara yang tulus dan apa adanya. Inilah salah satu kualitas yang hanya bisa dimiliki oleh penyanyi yang benar-benar memahami makna “menyanyi dari hati”.

Jejak Perjalanan Seorang Pencerita Cinta

Sejak awal kemunculannya, Stevan dikenal sebagai penyanyi yang setia pada genre pop ballad. Namun melalui “Beri Aku Kesempatan”, ia tampak lebih berani dalam memperlihatkan sisi dewasanya — baik sebagai musisi maupun manusia. Lagu ini bisa dibilang adalah potret transisi, di mana Stevan bergerak dari romansa muda yang impulsif menuju pemahaman cinta yang lebih tenang dan tulus.

Dalam konteks industri musik Indonesia yang kerap dipenuhi tren sementara, karya seperti ini adalah pengingat bahwa lagu cinta yang sederhana dan jujur akan selalu menemukan jalannya ke hati pendengar. Dengan “Beri Aku Kesempatan”, Stevan seolah mengajak kita semua untuk berhenti sejenak, mengingat kembali orang-orang yang mungkin selama ini selalu ada di sekitar kita — yang diam-diam menunggu kesempatan untuk dicintai.

“Beri Aku Kesempatan” kini sudah dapat didengarkan di seluruh platform musik digital dan di kanal YouTube Stevan Pasaribu Musica Official. Lagu ini bukan hanya karya baru dari seorang penyanyi muda, melainkan bukti bahwa romantisisme yang tulus dan musikalitas yang matang masih hidup dan bernapas di industri musik Indonesia.

Scroll to Top