Fenomena sound horeg sedang ramai diperbincangkan di media sosial Indonesia. Suara menggelegar dari speaker besar yang biasa muncul di hajatan rakyat ini menimbulkan pro dan kontra—ada yang menikmati dentuman bass-nya, ada juga yang mengkritik karena terlalu bising. Namun di balik itu semua, netizen malah menemukan tokoh ikonik yang dijuluki “Thomas Alva Edi Sound”, plesetan dari nama penemu legendaris Thomas Alva Edison.

Sosok yang muncul dalam berbagai meme ini sebenarnya adalah Ahmad Abdul Aziz, seorang operator sound system asal Blitar, Jawa Timur, yang lebih akrab disapa Memed Potensio di media sosial.
Siapa Sebenarnya Thomas Alva Edi Sound?
Julukan Thomas Alva Edi Sound bukan diberikan oleh dirinya sendiri, melainkan hasil kreativitas netizen Indonesia yang menyematkannya lewat meme. Foto wajahnya yang serius saat sedang mengatur sound system dijadikan bahan candaan, seakan-akan ia adalah pencipta teknologi sound horeg. Padahal, Memed sendiri tidak pernah mengklaim dirinya sebagai penemu sound horeg.
“Kalau penemu bukan, itu hanya editan dari netizen. Sound horeg kan sudah ada sejak saya kecil dulu,” ujar Memed dalam wawancara dengan media lokal.
Dari Hobi Jadi Profesi
Memed memulai kariernya di dunia audio sejak usia 19 tahun. Ia bergabung dengan Brewog Audio, salah satu kelompok sound system populer di Jawa Timur, sejak 2019. Meski hanya lulusan sekolah dasar, keahliannya di bidang audio justru ia dapatkan secara otodidak, berkat pengalamannya mengikuti sang ayah yang dulu juga bekerja di dunia sound system.
“Saya bukan lulusan teknik, apalagi audio. Hanya belajar sound system dari lingkungan,” tuturnya.
Meski sering menerima komentar negatif karena sound horeg dianggap mengganggu, Memed tetap santai menanggapinya. Baginya, ini adalah cara halal untuk mencari nafkah.
Viral Karena Ketulusan
Wajah Memed yang viral bukan hanya karena meme kocak, tapi juga karena kerja keras dan konsistensinya di dunia sound system. Ia bahkan mengaku sering bekerja dengan waktu istirahat yang minim, hanya tidur 1–2 jam saat berpindah lokasi acara. Hal ini pun menjelaskan ciri khas kantung matanya yang kerap disorot netizen.
“Tidur cuma 3 sampai 4 jam sehari. Itu pun nggak teratur,” jelasnya.
Sound Horeg dan Budaya Pop
Fenomena sound horeg tidak hanya jadi topik hiburan, tapi juga mencerminkan bagaimana budaya musik jalanan berkembang di tengah masyarakat. Lewat sistem audio yang kuat, mereka membawa hiburan rakyat ke tingkat yang lebih tinggi—meskipun belum tentu semua orang nyaman dengan volumenya.
Nama Memed kini identik dengan sound horeg, meski dia sendiri tak pernah mencari ketenaran. Keberadaannya justru membuka diskusi tentang bagaimana sektor hiburan rakyat seperti ini tetap punya tempat dalam lanskap musik Indonesia.