Sajikan “Kisah Penuh Kecewa” yang Penuh Luka dan Emosi
Dua vokalis kuat dari dua negara—Ernie Zakri (Malaysia) dan Anggi Marito (Indonesia)—menyatukan suara dalam sebuah kolaborasi emosional bertajuk “Kisah Penuh Kecewa”. Lagu ini hadir sebagai karya pop-ballad yang bukan hanya kuat secara teknis vokal, tapi juga menggugah perasaan lewat lirik dan aransemen yang megah.
Lagu ini diciptakan langsung oleh Ernie Zakri dan Anggi Marito bersama Clara Riva, dengan sentuhan produksi dari grup produser S/EEK. Kualitas vokal kedua penyanyi menjadi daya tarik utama, membungkus rasa sakit dan kecewa karena cinta yang tak berbalas menjadi karya yang menggetarkan hati.
Cinta Tak Berbalas yang Dituangkan Jadi Nada
“Lagu ini menceritakan kisah sedih tentang cinta yang tidak terbalaskan karena pasangan sudah tidak lagi memiliki keinginan untuk berada di hubungan tersebut,” ungkap Ernie Zakri tentang makna lagu ini.
Proses kreatifnya pun berjalan cepat. “Penulisan lagu hanya memakan waktu beberapa jam,” cerita Anggi. “Dengan karakter suara kami berdua, akhirnya disepakati untuk menciptakan lagu yang menyentuh hati seperti ini.”
Rekaman di Tengah Ramadhan, Hasil Tetap Maksimal
Proses rekaman “Kisah Penuh Kecewa” dilakukan langsung di Jakarta. Ernie bahkan datang dari Malaysia untuk menjalani proses kreatif bareng tim Indonesia. Menariknya, rekaman dilakukan di bulan suci Ramadhan, yang justru memberi tantangan dan makna tersendiri bagi Ernie.
Ia merasa bersyukur bisa berkolaborasi dengan talenta terbaik seperti Anggi Marito, Clara Riva, produser S/EEK, serta IRVNAT sebagai vocal director.
Duet Vokal yang Bukan Sekadar Harmoni
Bagi Anggi sendiri, duet ini adalah impian yang terwujud. “Aku memang sudah lama mengenali kak Ernie dan aku sangat kagum sama suaranya. Kak Ernie selalu bisa membawakan karya dengan power dan menyampaikan rasa yang mendalam atas lagu tersebut,” tuturnya.
Kolaborasi ini menjadi lebih dari sekadar duet. “Kisah Penuh Kecewa” adalah pertemuan dua jiwa seni yang saling mencurahkan patah hati, kejujuran dalam mencintai, hingga keberanian untuk melepaskan ketika cinta tak lagi sehat.
