Nuh… Luncurkan Single Baru “Simpan Dulu Rindu”, Lagu Tentang Kepergian yang Penuh Harap

Melanjutkan kesuksesan “Teruntuk Mia”, musisi asal Medan hadirkan karya penuh ketenangan dan kepercayaan

Setelah menyita perhatian publik lewat single viral “Teruntuk Mia” dan album penuh perenungan Mentari Di Mata Hujan, musisi asal Medan, Nuh…, kembali merilis karya terbaru bertajuk “Simpan Dulu Rindu”. Lagu ini sudah tersedia di seluruh gerai musik digital dan menghadirkan pesan mendalam tentang relasi, jarak, dan keteguhan hati untuk menanti.

“Simpan Dulu Rindu” – Kepergian yang tak berarti kehilangan

Berbeda dari lagu patah hati pada umumnya, Simpan Dulu Rindu mengajak pendengar untuk menyikapi jarak sebagai jeda yang wajar dalam hubungan. Lagu ini bukan tentang perpisahan, tapi tentang keyakinan dalam penantian.

Dibuka dengan lirik “Adinda… Biarkanlah abang pergi / Sebentar saja / Simpan dulu rindu”, lagu ini menghadirkan ketenangan dari seseorang yang pamit bukan untuk menjauh, melainkan untuk kembali. Emosi yang dihadirkan pun bukan ketakutan akan kehilangan, melainkan kepercayaan yang tenang.

Lagu ini menjadi semacam surat terbuka yang jujur, lembut, dan tulus untuk mereka yang harus menjalani jarak, entah karena waktu, keadaan, atau takdir.

Diproduseri Bio SW dan hadir dengan visual yang bermakna

“Simpan Dulu Rindu” kembali digarap bersama Bio SW, produser yang juga menangani “Teruntuk Mia” dan album Mentari Di Mata Hujan. Kolaborasi ini mempertahankan warna khas Nuh… yang lekat dengan kejujuran, ketenangan, dan penghayatan yang dalam.

Artwork single ini menggunakan foto analog karya Zulfikar T. Sucipto, seorang fotografer asal Medan. Di dalamnya tergambar bunga kuning yang tengah bermekaran, dengan seekor lebah hinggap diam—visual sederhana yang menguatkan narasi lagu: tentang diam yang tetap hidup, tentang ketidakhadiran yang tetap terasa.

Musik yang jadi teman bagi yang sedang menunggu

Dengan aransemen yang sederhana namun menyentuh, Simpan Dulu Rindu bukan hanya cocok bagi para pencinta musik tenang, tapi juga menjadi pelipur lara bagi siapa pun yang tengah menanti. Entah menanti seseorang, waktu, atau kepastian.

Lagu ini sekaligus menjadi bukti bahwa Nuh… bukan hanya hadir sebagai musisi, tetapi juga sebagai pencerita. Ia menyampaikan emosi dengan cara yang tenang, namun tetap kuat terasa. Dan dengan karya terbarunya ini, ia kembali mengukuhkan diri sebagai salah satu penulis lagu paling reflektif di skena musik Indonesia saat ini.

Scroll to Top