Grup musik Club Dangdut Racun (CDR) kembali meramaikan kancah musik Indonesia lewat rilisan terbaru mereka berjudul “Bodoh (Me)” (Acoustic Version). Kali ini, trio yang dikenal dengan perpaduan khas antara dangdut, R&B, pop, dan hip-hop tersebut memilih tampilan yang lebih sederhana, namun tetap mempertahankan karakter autentik mereka.

Tantangan dari Netizen yang Berbuah Karya Baru
Versi akustik ini lahir dari interaksi spontan dengan para pendengar. Setelah netizen menantang CDR untuk mengubah lagu “Bodoh (Me)” dari versi dangdut kalcer menjadi pop akustik, mereka menjawabnya dengan aransemen baru yang lembut dan emosional.
Vokal Opal Lapo dan Wajit terdengar lebih intim, menonjolkan sisi perasaan yang sebelumnya terselubung di versi orisinalnya. Meski tampil lebih kalem, aura khas dan energi CDR tetap terasa kuat di setiap bagiannya.
Qorygore Tetap Jadi Bagian Penting
Walau hadir dalam format baru, Qorygore tetap tampil di lini rap dan membawa warna khasnya sendiri. Diproduseri oleh Balum dan Wajit, versi akustik ini mengusung nuansa pop easy listening yang ringan dan mudah dinikmati oleh berbagai kalangan pendengar.
Eksperimen ini membuktikan bahwa CDR bisa bereksperimen lintas-genre tanpa kehilangan identitas, memperlihatkan sisi fleksibel mereka sebagai musisi yang terus berkembang.
CDR dan Semangat Eksperimentalnya

Sejak awal kemunculannya, Club Dangdut Racun dikenal dengan pendekatan lintas-genre dan semangat kolaboratifnya. Dukungan dari komunitas musik memperkuat posisi mereka sebagai salah satu proyek musik eksperimental paling menarik di Indonesia saat ini.
Lagu “Bodoh (Me)” (Acoustic Version) didistribusikan bersama Res Publica Music dan dikelola hak ciptanya oleh 9IANT Music & Publishing.
Versi terbaru ini sudah tersedia di berbagai platform musik digital mulai hari ini. Dengarkan sekarang dan temukan sisi lain dari Club Dangdut Racun bersama Qorygore.


