Tentang Lagu Monolog – Pamungkas

Dirilis sebagai bagian dari album debut Walk The Talk pada 2018, lagu Monolog jadi salah satu karya awal Pamungkas yang menunjukkan ciri khas penulisan liriknya: sederhana, namun penuh makna. Dengan balutan musik yang intim, lagu ini seolah menjadi percakapan pribadi tentang cinta yang tidak lekang dimakan waktu.
Lirik Lagu Monolog – Pamungkas
Gelap di dalam tanya
Menyembunyikan rahasianya
Letih kehabisan kata
Dan kita pada akhirnya diam
Bunga di bulan sepi
Jatuh terdampar
Tersasar
Alasan masih bersama
Bukan karena terlanjur lama
Tapi rasanya yang masih sama
Seperti sejak pertama jumpa
Dirimu di kala senja
Duduk berdua tanpa suara
Rindu yang jatuh di kamarku
Hanyalah rindu yang datang padamu
Bertanya mengapa kita
Masih di sini tersenyum
Yeah
Alasan masih bersama
Bukan karena terlanjur lama
Tapi rasanya yang masih sama
Seperti sejak pertama jumpa
Dirimu di kala senja
Duduk berdua tanpa suara
Makna Lagu Monolog – Pamungkas
Lagu Monolog yang menjadi bagian dari album Walk The Talk (2018) ini menyingkap sisi lembut Pamungkas dalam meramu perasaan cinta yang sederhana tapi dalam. Lewat liriknya, Pamungkas menggambarkan hubungan yang mungkin sudah lama terjalin, tapi tetap hangat karena perasaan di antara keduanya tidak berubah.
Bait “Alasan masih bersama, bukan karena terlanjur lama, tapi rasanya yang masih sama” menegaskan bahwa fondasi hubungan ini bukan sekadar kebiasaan atau lamanya waktu, melainkan rasa tulus yang terus bertahan seperti di awal perjumpaan.
Kesederhanaan momen yang digambarkan lewat baris “Dirimu di kala senja, duduk berdua tanpa suara” juga memberi kesan bahwa cinta sejati tidak selalu butuh kata-kata. Kehadiran dan kebersamaan saja sudah cukup untuk menumbuhkan rasa damai.
Secara keseluruhan, Monolog adalah refleksi tentang hubungan yang matang. Meski sudah melewati banyak fase, rasa cinta tetap sama kuatnya. Pamungkas seakan ingin menunjukkan bahwa keindahan sebuah hubungan terletak pada konsistensi perasaan, bukan sekadar lamanya waktu.