Caessaria Rilis Album “Dystopia”, Perjalanan Emosional dari Gelap Menuju Cahaya

Kembali dengan Fondasi Baru

Setelah hampir dua tahun tanpa kabar, Caessaria akhirnya kembali dengan album penuh berjudul Dystopia. Album ini menandai fase baru band setelah melewati berbagai pergantian formasi, menyisakan tiga personil inti yang kini menjadi pilar utama. Arin Caessaria menghadirkan vokal emosional sekaligus merancang konsep visual album. Supernova mengeksplorasi musik dengan ambience gitar yang luas dan atmosferik. Sementara Arif Hadianto memperkuat sisi teknis melalui mixing dan mastering. Ketiga peran ini saling melengkapi, membentuk identitas baru Caessaria.

Tujuh Lagu dengan Narasi Penuh Makna

Album Dystopia berisi tujuh lagu yang membentuk perjalanan emosional berlapis. Dibuka dengan “Venomous Ties” yang membahas ikatan beracun, berlanjut ke “No Regret” dengan wajah baru, hingga “Alien & Sun” yang membawa pendengar ke ruang kosmik. Puncak dramatis hadir dalam “Edge of The Light” sebelum mereda lewat balad reflektif “The Hardest Thing”. Album kemudian bergerak ke “Closer” yang intim sekaligus haunting, dan ditutup dengan “Angdimano”.

Tentang lagu terakhir ini, Arin menjelaskan: ide judul “Angdimano” muncul saat sesi kreatif bersama Supernova. Kata dari bahasa Minang yang berarti kau di mana dipilih karena terdengar asing, padahal berakar dari Nusantara. Bagian akhir lagu menampilkan vokal yang diolah menyerupai paduan choir string seriosa, mengulang “angdimano” berulang kali hingga menciptakan nuansa magis, seperti panggilan yang menggema tanpa henti.

Visual Gerhana sebagai Simbol

Tak hanya musik, Dystopia juga hadir sebagai karya artistik dengan konsep visual yang konsisten. Gerhana bulan dipilih sebagai simbol batas antara terang dan gelap, sekaligus menggambarkan dinamika emosi dalam album ini. Lirik-lirik yang ditulis seperti cerita, berpadu dengan ambience gitar khas Supernova, membuat album ini tampil sebagai pengalaman menyeluruh, bukan sekadar kumpulan lagu.

Harapan dari Caessaria

“Kami ingin Dystopia bukan hanya didengar, tapi juga dirasakan. Semoga musik ini bisa jadi jendela kecil untuk melarikan diri, menyembuhkan, dan menyadarkan bahwa di balik gelap selalu ada cahaya. Semoga album ini bisa menembus batas ruang, waktu, dan hati siapapun yang mendengarnya,” ungkap Caessaria.

Album Dystopia kini sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital.

Scroll to Top