DNANDA Usung Warna Musik Dekade 70–80an ke Masa Kini Lewat “Benar Salah, Hanyalah Salah”

Karya terbaru dari musisi muda DNANDA kembali mencuri perhatian. Lewat single “Benar Salah, Hanyalah Salah”, DNANDA menyuguhkan musik dengan karakter khas yang mengangkat semangat era 70–80an Indonesia, dibalut dalam komposisi yang tetap relevan di telinga generasi masa kini.

Musik Retro yang Emosional dan Otentik

Di tengah maraknya musik digital dengan beat instan, DNANDA menawarkan pendekatan berbeda. Ia menghadirkan lagu dengan sentuhan soulful, harmoni jazz, dan pop klasik yang kuat secara musikal maupun emosional. “Benar Salah, Hanyalah Salah” menjadi contoh nyata bagaimana vintage sound bisa dikemas modern, tanpa kehilangan jiwa.

Lagu ini mengangkat tema hubungan yang toxic, dengan narasi tentang keberanian untuk meninggalkan relasi yang tidak sehat. Meski mengandung unsur patah hati, lagu ini justru dibawakan dengan aransemen santai dan hangat.

“Cerita lagu ini tentang seseorang yang harus memilih untuk pergi, karena apapun yang dia lakukan selalu salah di mata orang yang dicintainya. Tapi di balik kepergian itu, ada keberanian untuk menyelamatkan diri sendiri,” jelas DNANDA.

Homage untuk Era Musik Keemasan Indonesia

Suara dan gaya DNANDA dalam single ini mengingatkan pada para legenda seperti Broery Marantika, Harvey Malaiholo, dan Chrisye. Namun ia membawakannya dengan pendekatan baru—segar, jujur, dan relatable. Kombinasi ini membuat lagunya terasa seperti pelukan hangat bagi siapa pun yang pernah merasa “selalu salah”.

Disambut Positif Pendengar

Dengan konsistensinya menyajikan musik yang berkarakter, DNANDA semakin memperkuat eksistensinya di skena musik Indonesia. Saat ini ia telah memiliki lebih dari 700.000 monthly listeners, 6.500+ pengguna sound di TikTok, dan 98.000 views di YouTube.

Single “Benar Salah, Hanyalah Salah” sudah tersedia di seluruh digital streaming platform.

Scroll to Top